Tjipta Lesmana, Pengamat politik senior [ rakyatmerdeka.co.id Kamis, 14 Mei 2009, 00:34:24 ] Para politisi kita gemar sekali berkomunikasi dengan bahasa konteks tinggi, bahasa yang tidak jelas atau bersayap maknanya. Pada Nopember 1979 Gubernur Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, masing-masing Willy Lasut dan Moenafri keduanya Jenderal TNI berbintang satu dipecat oleh Menteri Dalam Negeri, Amir Machmud, tatkala mereka baru menjabat 13 bulan. “Kenapa diberhentikan, Pak Menteri? Kan mereka baru menjabat setahun?” berondong para kuli tinta kepada Menteri Dalam Negeri. Sang Menteri hanya tersenyum. Namun, setelah beberapa kali didesak oleh wartawan, akhirnya Amir Machmud tidak bisa mengelak. (lebih…)
Posts Tagged ‘gerindra’
Prabowo Lirik Rustri
Posted in 7. Warta Tetangga, tagged gerindra, PDIP, prabowo, rustri on 14 Mei 2009| Leave a Comment »
Demokrat-PDIP Merapat, Gerindra Tak Takut
Posted in 7. Warta Tetangga, tagged gerindra, haryanto, PDIP, taslam on 8 Mei 2009| Leave a Comment »
Ismoko Widjaya, Mohammad Adam [politik.vivanews.com Jum’at, 8 Mei 2009, 09:01 WIB ] VIVAnews – PDI Perjuangan dan Partai Demokrat sempat dikabarkan mencoba menjalin kedekatan dan komunikasi politik menjelang Pemilu Presiden. Apa kata Partai Gerindra, yang santer disebut akan digandeng PDI Perjuangan dalam Pemilu Presiden soal gelagat Demokrat-PDI Perjuangan. (lebih…)
SBY dekati Wiranto dan Prabowo
Posted in 6. Warta Demokrat, tagged demokrat, gerindra, hanura, prabowo, wiranto on 27 April 2009| Leave a Comment »
[solopos.co.id Senin, 27 April 2009 , Hal.1 ] Jakarta (Espos) Walau Rapimnas Partai Demokrat (PD) mengajukan secara resmi sebagai calon presiden (Capres), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum menyebut nama calon yang akan mendampinginya. (lebih…)
Gerindra Siapkan 3 Skenario
Posted in 7. Warta Tetangga, tagged gerindra, koalisi, pilpres on 24 April 2009| Leave a Comment »
[ kompas.com Jumat, 24 April 2009 | 08:17 WIB ] Jakarta, Pecahnya kongsi Partai Demokrat dan Partai Golkar, dan merapatnya Golkar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, disikapi Partai Gerakan Indonesia Raya dengan menyiapkan tiga skenario. Gerindra bisa mengajukan calon presiden sendiri. (lebih…)
Gerindra-Hanura Tanggapi Dingin Manuver Politik Koalisi
Posted in 7. Warta Tetangga, tagged gerindra, hanura, prabowo, wiranto on 23 April 2009| Leave a Comment »
[ kompas.com Kamis, 23 April 2009 | 21:00 WIB ] Pecahnya kongsi Partai Demokrat-Partai Golkar dan kemudian merapatnya Partai Golkar ke PDI-P ditanggapi dingin oleh dua partai politik baru, yang dipastikan lolos ambang batas perolehan suara (electoral threshold), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Hanura. (lebih…)
Caleg PDIP dan Tim Sukses Gerindra Dilaporkan ke Bawaslu
Posted in 7. Warta Tetangga, tagged gerindra, money politic, PDIP on 13 April 2009| Leave a Comment »
Moksa Hutasoit [pemilu.detiknews.com Senin, 13/04/2009 19:35 WIB ] Jakarta – Bawaslu telah menerima 963 pelanggaran dalam Pemilu Legislatif lalu. Salah satunya adalah dugaan money politics yang dilakukan oleh caleg PDIP dan tim sukses Partai Gerindra. (lebih…)
Wiranto : Nanti bisa mati kutu
Posted in 7. Warta Tetangga, tagged gerindra, hanura, koalisi, wiranto on 21 Januari 2009| Leave a Comment »
Disebutkan Sekarang, Nanti Bisa Mati Kutu …
Jend (Purn) Wiranto, Ketua Umum Hanura
Jimly Asshiddiqie disebut-sebut bakal mendampingi Wiranto di Pilres 2009. Gara-garanya, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menggantikan posisi Jenderal (purn) Wiranto sebagai Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Kebangsaan. Pasca pergantian tersebut, spekulasi yang menyebutkan Jimly bakal jadi cawapresnya Wiranto semakin santer.
Perhimpunan Kebangsaan itu sendiri merupakan organisasi massa yang dideklarasikan pada 2005 oleh sejumlah politisi, di antaranya Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Marwah Daud Ibrahim. Jimly selama ini dikenal sebagai orang dekat Wiranto. Selain disebut-sebut bakal mendampingi Wiranto sebagai cawapres, santer diberitakan Jimly akan membawa Perhimpunan Kebangsaan mendukung pencalonan Wiranto.
Benarkah sudah ada pembicaraan khusus antara Wiranto dengan Jimly untuk Pilpres 2009? Apakah Jimly Asshiddiqie masuk dalam kriteria cawapres yang diinginkan bekas panglima ABRI itu? Kepada Rakyat Merdeka, Wiranto blak-blakan seputar cawapres yang tengah diincarnya.
KABARNYA sudah ada komitmen akan menjadikan Jimly Asshiddiqie sebagai pendamping Anda di Pilpres 2009?
Sampai saat ini belum ada komitmen apa-apa dengan Pak Jimly. Dia itu menggantikan posisi saya sebagai ketua dewan Pembina Perhimpunan Kebangsaan. Perhimpunan Kebangsaan itu adalah ormas yang saya bentuk. Kemudian sebagian petinggi ormas itu bergabung dan memikirkan partai politik Hati Nurani Rakyat (Hanura). Jadi, tidak ada komitmen dan belum ada perbincangan ke arah itu (pencalonan presiden-wakil presiden).
Sosok Jimly di mata Anda seperti apa?
Saya setuju beliau itu bisa menggantikan posisi saya di Dewan Pembina Perhimpunan Kebangsaan.
Kenapa…
Sebab, saya yakin bahwa beliau bisa terus membawa Perhimpunan Kebangsaan sebagai ormas yang bisa mengambil perubahan dalam negeri ini.
Calon pendamping Anda nanti, apakah berasal dari sipil atau militer?
Oh ya… belum tahu. Ini kan masalah politik. Jadi pendekatannya juga bukan like and dislike, sipil atau militer, tua atau muda, bukan seperti itu. Pendekatannya itu efektivitas pemerintahan ke depan.
Kriterianya seperti apa?
Ya belum… nantilah setelah pemilu legislatif. Sebab bicara soal pendamping itu risikonya cukup tinggi. Barang kali partai-partai besar sekalipun tidak akan berani menentukan pendampingnya dari sekarang, sebelum pemilu legislatif. Kalau pasangan itu diumumkan sekarang terus tahu-tahu suaranya kurang di pemilu legislatif, bisa mati kutu nanti.. he.. he.. he..
Sudah ada partai yang diincar untuk koalisi?
Kami pada prinsipnya bersedia berkoalisi dengan partai mana saja yang punya hati nurani. Proses koalisi itu pasti ada, apalagi kalau judicial review yang saya ajukan gagal di MK.
Bagaimana Hanura dengan Gerindra mungkinkah terjadi koalisi?
Lho kenapa tidak. Perseteruan dan ketidakcocokan itu kan sebatas isu yang berkembang.
Sebenarnya hubungan Anda dengan Pak Prabowo bagaimana?
Baik, tidak ada masalah. Kami pernah bertemu di rumah saya dan sarapan pagi bersama-sama. Kemudian kami juga pernah bertemu di tempat para senior lalu kita ngobrol-ngobrol. Begitu juga pada saat wafatnya ibunda beliau, saya datang dan di sana kita juga ngobrol. Jadi, tidak ada apa-apa di antara kami.
Hasil survei menyebutkan partai Anda di bawah lima besar, tanggapannya?
Bukan hanya di bawah lima besar, bahkan kita digenjot di peringkat terbawah.
Anda merasa dikerjain oleh lembaga survei tersebut?
Merasa dikerjain, ya iyalah. One hundred persen dikerjain.
Kenapa Anda diam saja?
Karena sekarang banyak orang melakukan kesalahan yang sangat luar biasa fatalnya. Lembaga survei bisa dipesan pihak tertentu dan tentunya hasilnya menguntungkan mereka (si pemesan). Begitu survei muncul, si pemesan terobsesi dengan hasil surveinya itu. Akhirnya, secara imajiner dia merasa menang dan dia terlena. Nah, kalau saya justru menggunakan momentun ini untuk men-drive kinerja partai dalam pemenangan pemilu nanti.
Bagaimana perasaan Anda ketika pertama kali mendengar hasil survei bahwa Hanura tidak masuk lima besar?
Waktu pertama kali kita shock. Kok kita bisa kecil. Tapi begitu tahu bahwa hasil survei ngarang-ngarang semua, kita mulai bangkit kembali.
Bagaimana respons publik terhadap Anda dibandingkan waktu dulu (tahun 2004)?
Sekarang tingkat public cara dia menyapa, cara dia merespons saya terlihat lebih baik.
Contohnya…
Kalau dulu masuk mal ada yang minta tanda tangan. Sekarang, ada yang tanda tangan yang minta foto bareng. Dan jumlahnya lebih besar daripada dulu. Kemudian hubungan mereka saat sekarang itu beda. Kalau dulu ada yang masih merasa takut, tapi kalau sekarang tidak. Jadi, terkadang kita suka kewalahan dan lari dari mal karena kecapean.
Sebagai capres, tidak ada keinginan mengumumkan kabinet bayangan?
Soal kabinet itu bagus, tapi itu tidak lazim. Kondisi politik kita tidak pas untuk itu karena sistem pemilu kita banyak partai. Beda dengan Australia yang hanya ada dua partai. Jadi, dia gampang saja memasangkannya. Bisa head to head langsung. faz
http://rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/, Selasa, 20 Januari 2009, 04:45:52