[ rakyatmerdeka.co.id Rabu, 24 Juni 2009, 06:56:36 ] “Kita Tidak Perlu Timbulkan Banyak Korban Jiwa” ….Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah tidak tegas soal penanganan batas wilayah RI dan Malaysia di perairan Ambalat.
“Soal diplomasi itu adalah pilihan, bukan tidak tegas. Pilihannya perang atau tidak perang. Kita pilih mana yang lebih civilized (beradab). Kita sangat serius atasi masalah di Ambalat itu,” kata Presiden saat membuka Rapimnas Pemuda Panca Marga (PPM) di Jakarta, kemarin.
Dalam pertemuan yang dihadiri pengurus pusat dan pimpinan Markas Daerah (Mada) PPM dari seluruh Indonesia itu, Presiden SBY juga disematkan baret PPM berwarna hijau muda. Hadir para sesepuh TNI/Polri, Ketua Umum PPM Erdin Odang dan bekas Ketua MPR Oesman Sapta.
Lebih jauh Yudhoyono menjelaskan, menyelesaikan persoalan Ambalat dengan jalur diplomasi adalah pilihan paling rasional dan bermartabat.
“Kalau pilihannya perang, ayo kita perang. Namun, kalau kita rasional, yang penting tidak ada satu meter pun wilayah kita lepas. Tidakkah itu yang lebih bermartabat? Kita tidak perlu menimbulkan banyak korban jiwa dan mengeluarkan ratusan triliun. Saya memilih perundingan sangat intensif dengan catatan, kedaulatan harga mati,” kata Presiden.
Dalam diplomasi penyelesaian kasus ini, pemerintah berusaha tidak menimbulkan insiden dengan pemerintah Malaysia. “Intinya jangan sampai terjadi insiden, kita lanjutkan perundingan lebih intensif. Ini akuntabilitas seorang presiden kepada konstitusi, sejarah dan masa depan,” katanya.
Sementara mengenai keutuhan wilayah dari masalah separatisme, Presiden mengatakan akan mencegah upaya memecah wilayah Indonesia dari dalam sendiri.
“Ke dalam negeri, tidak ada gerakan separatisme yang kita benarkan. Merah Putih harus berkibar,” kata Yudhoyono.
Menyelesaikan separatisme, lanjut Presiden, tidak harus dengan cara militer, tapi bisa dengan diplomasi, asalkan negara kesatuan RI utuh. FN
Hey webmaster! thanks for the info!