[ rakyatmerdeka.co.id Kamis, 13 Agustus 2009, 00:07:47 ] Dalam putusannya, kemarin, Mahkamah Konstitusi menolak gugatan kubu Mega-Prabowo dan JK-Wiranto. Artinya, secara hukum, SBY-Boediono telah resmi sebagai pemenang Pilpres 2009. Terkait kemenangan SBY-Boediono itu, Rakyat Merdeka menerima sejumlah SMS dari pembaca. Intinya, mereka berharap agar SBY tidak memasukkan pendukung Megawati-Prabowo dan Jusuf Kalla-Wiranto ke dalam kabinet 2009-2014.
Berikut SMS dari 02193506xxx yang berbunyi: Jangan pilih menteri dari kelompok Mega-Pro. Sudah kalah ngotot pula. Kami satu rumah beda pilihan, tapi nggak ada yang ribut. Para elit mesti kasih contoh yang baik.
Kemudian, SMS dari 08161363xxx: Saya ucapin selamat buat presiden terpilih. Hati-hati pilih menteri. Jangan pilih yang tukang ngerecokin.
Sebelumnya, RM menerima SMS yang nadanya lebih “keras” agar SBY tidak usah mengakomodir PDIP, Partai Gerindra, juga Partai Golkar dan Partai Hanura ke dalam kabinet baru nanti.
SMS dari 081363111xxx itu berbunyi: Pak SBY, saya relawan yang ikut menggalang massa untuk memilih Bapak menjadi presiden lagi. Mohon Bapak jangan mengambil orang-orang dari Golkar, PDIP, Gerindra dan Hanura untuk jadi menteri. Mereka bisa jadi bumerang dalam kabinet. Musuh dalam selimut bagi Bapak.
Menurut Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Askandi Yusra, menyusul keputusan MK, SBY-Boediono memang sudah resmi sebagai pemenang Pilpres 2009.
“Namun, apakah akan ada tokoh PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra dan Partai Hanura yang masuk kabinet baru nanti, itu hak prerogatif SBY sebagai presiden terpilih,” katanya, kemarin, di Jakarta.
Yang pasti, lanjut Askandi, Partai Demokrat menyambut baik keputusan MK yang menolak semua gugatan sengketa Pilpres 2009 tanpa dissenting opinion. “Semua pihak harus menghormati keputusan MK itu, tanpa kecuali,” tegasnya.
Menurut Askandi, selain telah melahirkan putusan yang adil, MK selama ini dikenal sebagai instrumen negara yang tidak terinfiltrasi kepentingan politik.
Oleh karena itu, ia meminta pihak Jusuf Kalla-Wiranto dan Megawati-Prabowo berbesar hati menerima keputusan MK, karena keputusan itulah yang terbaik buat bangsa dan negara ini ke depan.
“Marilah kita memikirkan bangsa ini ke depan. Jangan setback. Mari kita bangun bangsa ini bersama-sama, sehingga lebih aman dan kondusif, adil dan sejahtera,” tandasnya.
Askandi juga menyatakan salut dengan sikap SBY-Boediono yang memilih jalan sabar untuk menghadapi gugatan kubu JK-Wiranto dan Mega-Prabowo.
“Kesabaran beliau membuahkan hasil. Proses hukum yang berjalan menunjukkan, demokrasi di Indonesia menuju pendewasaan. Mudah-mudahan semua elemen bangsa segera bersatu demi mengatasi problem yang makin kompleks dewasa ini,” katanya. CR-KRI/DAF
MUSUH DALAM SELIMUT = NYAMUK DONGG…..!!!
If you want to learn more about how to edit videos go at:
How to edit videos
Waduh, mengerikan sekali istilahnya..”musuh dalam selimut”. Sama-sama mau membangun bangsa, kan? Musuh utama kita adalah org yg mau menghancurkan bangsa ini. Kecuali kalau memang definisinya adalah “musuh bagi kepentingan pribadi dan politik kita”, itu lain soal…