[ rakyatmerdeka.co.id Jumat, 07 Agustus 2009, 07:14:27 ] Rencana koalisi PDIP dengan Partai Demokrat tidak membuat parpol koalisi pendukung SBY-Boediono terganggu. Koalisi juga tak khawatir kursi menterinya diserobot PDIP. Kenapa? Rupanya, ada dugaan, PDIP tengah mengincar kursi Ketua MPR. Kabar ini berembus di kalangan politisi. Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Abdul Gafur Sangadji juga mendengar hal tersebut. Disebut-sebut, Taufik Kiemas akan diplot untuk menduduki kursi ketua MPR.
“PDIP tengah memperkuat daya tawarnya, bukan untuk kursi kabinet, tapi kemungkinan untuk kursi ketua MPR,” kata Gafur, di Jakarta, kemarin.
Memberikan kursi kabinet kepada PDIP, kata Gafur, masih jauh dari kenyataan. Karena, sudah ada kesepakatan politik antara SBY dengan parpol pendukungnya. “SBY dikenal memiliki moral politik yang baik bagi koalisi parpol pendukungnya. Jadi, posisi parpol pendukung SBY di kabinet tidak akan terusik,” ujar Gafur.
Wasekjen DPP PAN Teguh Juwarno mengakui bahwa indikasi PDIP akan merapat ke SBY untuk mengejar kursi kabinet, tidak akan mengganggu partainya. Sebab, katanya, PAN cukup percaya diri terhadap kader-kadernya yang tidak tergantikan untuk menduduki kursi menteri.
“Kami memiliki kader-kader yang kompeten, profesional, memiliki dukungan politik dan berkeringat. PAN tidak akan menyandera SBY dalam menyusun kabinetnya. Kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden untuk memilih dan menyusun kabinet,” kata Teguh.
Mengenai kemungkinan tawaran SBY kepada PDIP untuk bergabung, Teguh menilai sebagai hal yang wajar. “Apakah konsesi itu berupa jabatan di kabinet atau di parlemen atau sebagai ketua MPR, itu bisa saja terjadi. Dalam politik upaya kompromi adalah sesuatu yang tidak ditabukan,” ujarnya.
Apakah PDIP mengincar Ketua MPR? “Iya, itu semua masih dalam proses kompromi. Memang ada sedikit proses tarik menarik. Di dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi,” tambahnya.
Perasaan tidak terganggu juga disampaikan Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz. “Kami tidak merasa khawatir atau risau dengan wacana koalisi Demokrat-PDIP. Sebab, kami tetap menjaga terpeliharanya komitmen dan kontrak politik yang telah kita buat bersama SBY. Saya yakin presiden akan memperhatikan hal-hal tersebut,” ujar Irgan.
PDS juga mengatakan tidak akan ngoyo mengejar kursi kabinet. Partai pendukung SBY ini yakin memiliki posisi yang tepat yang telah disediakan oleh SBY, sehingga tidak akan terpengaruh oleh kehadiran PDIP.
“PDS tetap menjadi mitra pemerintah yang kritis. Saya kira, kami tidak merasa koalisi dengan PDIP itu sebagai sebuah gangguan. Partai koalisi tetap akan menyerahkan penyusunan kabinet kepada Presiden, ini adalah sebuah konsekuensi dimana pemerintah dan presiden mendapat dukungan yang kuat,” ujar Ketua Umum DPP PDS Ruyandi Hutasoit.
PDP, yang juga mendukung SBY-Boediono, punya pendapat senada. Partai pecahan PDIP itu tidak terganggu terhadap manuver politik PDIP yang ingin menguasi kabinet.
“Kita fine-fine/i> aja. Keinginan PDIP untuk masuk kabinet bukanlah hal yang perlu dirisaukan atau ditakutkan. Buat kita, keinginan PDIP itu tidak akan mengganggu kita. Bagi semua parpol anggota koalisi pendukung SBY-Boediono, yakin bahwa SBY adalah orang bijak. Dan dalam hal ini juga SBY akan bijak. Selain akan mengajak kawan-kawan yang sama-sama berjuang, Tentu SBY juga akan mengakomodir pihak lawan yang tepat,” kata Sekjen PKN PDP Didi Supriyanto. JON
Tinggalkan komentar