Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Februari, 2009

Giliran Prabowo kritik kebijakan SBY  Golkar minta Sultan beretika

JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar membantah adanya tudingan, bahwa Jusuf Kalla (JK) bersikap tidak fair dalam memperlakukan Sri Sultan Hamengkubowono X. Ultimatum JK terhadap Sri Sultan dimaksudkan agar Sultan beretika.

“Sebab JK juga ketika mencalonkan diri sebagai cawapresnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pemilu 2004 melapor ke Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung dan bahkan mengundurkan diri dari konvensi capres Golkar,” kata  salah satu ketua DPP Partai Golkar, Ricky Rahmadi kepada Wawasan di Jakarta, pagi tadi. (lebih…)

Read Full Post »

Berbaju Merah, SBY Hadiri Perayaan Cap Go Meh

Posted in Berita Utama by Redaksi on Februari 7th, 2009

Jakarta (SIB)
Presiden SBY menghadiri puncak peringatan Cap Go Meh ke 2560 di Expo Kemayoran. Ribuan warga keturunan Tionghoa pun gembira dengan kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini.
SBY tampak mengenakan baju warna merah khas China. Ibu Ani Yudhoyono pun mengenakan kebaya yang senada.
Ketua Panitia Peringatan Cap Go Meh, Murdaya Poo menyatakan kebanggaannya sebagai warga Tionghoa karena sudah tidak ada lagi diskriminasi terhadap warga tionghoa. Semuanya punya hak dan kewajiban yang sama. (lebih…)

Read Full Post »

Anugerah Doktor HC SBY Ditunda Usai Pilpres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

BANDUNG, JUMAT — Pemberian penghargaan gelar doktor kehormatan (honoris causa) untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diputuskan ditunda hingga setelah Pemilihan Presiden mendatang. Penundaan ini atas permintaan langsung Yudhoyono seusai memanggil Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Djoko Santoso ke Istana Negara, Jumat (6/2).

Rektor ITB yang dihubungi saat di perjalanan menuju Bandung membenarkan, Yudhoyono bersedia menerima gelar Doktor HC dari ITB asalkan waktunya seusai Pilpres. “Beliau (Yudhoyono) mintanya seperti itu, sesudah pilpres, ya kita laksanakan,” ujarnya.

Namun, sesuai rencana, ITB tetap meminta kesediaan Presiden Yudhoyono untuk hadir dalam acara Dies Emas ITB pada 2 Maret mendatang. Meski, tidak ada penyerahan gelar kehormatan untuk dirinya.

www.kompas.com Jumat, 6 Februari 2009 | 19:31 WIB
JON

Read Full Post »

Sri Mulyani Disebut Pantas Dampingi SBY
Menteri keuangan Sri Mulyani

JAKARTA, SABTU — Nama Menteri Keuangan dan Pejabat Menteri Perekonomian Sri Mulyani disebut-sebut cukup pantas untuk mendampingi Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai cawapres dalam Pemilu 2009.

Nama Sri Mulyani disejajarkan dengan nama Jusuf Kalla dan Hidayat Nur Wahid. “Mau Hidayat Nur Wahid, Jusuf Kalla, atau Sri Mulyani misalnya. Siapa pun pasangan SBY, tidak ada kata lain kami tetap akan menerima,” ujar Ketua Pelaksana Deklarasi Dukungan terhadap SBY dari Jaringan Nusantara di Jakarta, Sabtu (7/2).

Nama Sri Mulyani dinilai pantas karena kecerdasannya dalam menjalankan tugas selama ini. Pengurus DPP Pusat Partai Demokrat Ruhut Sitompul juga menyambut baik disebutkannya nama Sri Mulyani sebagai calon pasangan SBY.

“Tapi kalau tadi disebut nama seorang teknokrat, seorang cendekiawan, Sri Mulyani, beliau juga termasuk nominasi. Bisa saja. Kenapa tidak yang terbaik yang mendampingi terbaik lagi,” ujar Ruhut.

Namun, semua akan ditentukan pascapemilu legislatif nantinya. Ruhut mengatakan publik akan melihat calon dari partai-partai besar yang ingin mendampingi SBY. LIN

www.kompas.com, Sabtu, 7 Februari 2009 | 11:25 WIB

Read Full Post »

PARTAI DEMOKRAT RETAK

JAKARTA (Pos Kota), Menjelang Pemilu 2009, Partai Demokrat retak. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) partai tersebut, Darmizal, dipecat tanpa alasan yang jelas.

“Saya memang dapat kabar saya dipecat tapi belum mendapat surat resmi pemecatan. Sabtu (31/1) malam memang ada rapat pimpinan pusat partai dan saya tidak diundang dalam rapat tersebut,” kata Darmizal, di Jakarta, Sabtu.

Dalam keterangannya persnya, Darmizal didampingi Ketua Umum Relawan SBY (R-SBY) Faisal Reza Yoenoes dan sejumlah pengurus R-SBY lainnya.

Darmizal yang ketua umum dewan pembina R-SBY ini mengatakan, dirinya sampai sekarang masih menunggu “on paper” (keputusan) dari pimpinan pusat PD, soal pemecatannya. Apabila nanti sudah ada kepastian dirinya dipecat, maka mengambil langkah kalau memang alasan itu tidak sesua dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga partai.

TETAP DUKUNG SBY

“Saya ini sejak Pemilu 2004 mendukung Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden. Bahkan, saya bersama dengan keluarga saya sudah berjanji di depan Kabah, Mekkah untuk tetap mendukung SBY agar terpilih lagi di Pemilu Presiden 2009, karena itu walaupun saya dipecat saya akan tetap mendukung SBY,” papar Darmizal.

Faisal Reza menyatakan, kami menghimbau PD tidak merasa besar karena data survei yang mengatakan PD akan memperoleh suara cukup pada pemilihan legislatif 2009 mendtang. “Kami ingatkan buah kesombongan adalah kekalahan, tahu dirilah PD,” kata Faisal.

Wakil Ketua Umum PD Ahmad Mubarok yang dihubungi membantah adanya pemecatan terhadap Darmizal. Menurut Mubarok, Darmizal bukan dipecat tapi hanya direshufle. Reshufle itu biasa terjadi di PD karena untuk koordinasi poltik dan penyegaran. (johara/B)

http://poskota.co.id Minggu 1 Februari 2009, Jam: 7:34:00

Read Full Post »

WASEKJEN DPP PD DIPECAT, DEMOKRAT TETAP SOLID

Niken Widya Yunita – detikPemilu

Jakarta – Partai Demokrat (PD) mengganti gerbong DPP-nya menjelang Pemilu 2009. Salah satu pengurus yang dicopot yaitu Wasekjen DPP Partai Demokrat Darmizal. Darmizal mengaku tidak sakit hati atas pencopotan yang dilakukan dalam rapat pleno itu.

“Ini bukan persoalan sakit hati. Yang diperlukan adalah berjalannya fungsi sesuai mekanisme yang telah ditetapkan,” ujar Darmizal kepada detikcom, Senin (2/2/2009).
Menurut Darmizal, pergantian kepengurusan itu dilakukan dalam rapat pleno DPP PD pada Sabtu 31 Januari 2009 malam. Dalam rapat itu Darmizal tidak diundang. “Bagi saya reshuffle atau pemecatan sama saja yaitu berhenti untuk berkarya sebagai pemimpin,” katanya.

Berhembus kabar pencopotan itu karena Darmizal yang merupakan ketua Dewan Pembina Relawan SBY dalam Pemilu 2009, tidak menjalankan tugasnya dengan sukses. Ada juga kabar karena Darmizal mendukung salah satu direktur BUMN.

Namun alasan pergantian itu buru-buru dibantah Wakil Ketua Umum PD Ahmad Mubarok. Menurut Ahmad, pergantian Darmizal merupakan reshuffle yang sudah biasa terjadi di PD. “Kita sudah 6 kali mengadakan reshuffle selama kepengurusan ini (sejak 2004),” kata Mubarok.

Mubarok menyebut, pergantian Darmizal karena sering bolos dalam rapat partai. “Nggak pernah datang rapat, diganti. Namanya sudah musim perang, harus solid,” kata Mubarok.

Mubarok juga menepis kabar dengan pergantian Darmizal, kepengurusan PD retak. “Nggak ada. Nggak maksimal, diganti. Seperti mobil harus istirahat yakni bannya perlu ditukar dan dipindah,” tandasnya.( nik / nrl )

http://pemilu.detiknews.com, Senin, 02/02/2009 13:17 WIB

Read Full Post »

Menurut Pa­rasian, rencana pe­me­catan itu ti­dak tepat. Karena ti­ga bulan lagi Pe­milu akan di­gelar. Yang mesti di­lakukan De­­mok­rat bukan me­rom­bak pengurus melainkan me­nyiap­kan program-program un­tuk meraih simpati rakyat.

Alasan lain, sambung Parasian, so­sok Darmizal adalah tokoh De­mokrat yang telah memberikan jasa besar baik bagi Demokrat mau­pun bagi sukses SBY sebagai presiden. Kata dia, tiga bulan lalu ber­sama delapan tokoh lain, Dar­mi­zal telah membentuk ‘Relawan SBY’. “Banyak yang sudah di­ker­­­­­­­jakan Pak Darmizal yang men­­­jabat sebagai ketua Dewan Pem­­bina Relawan SBY. Mulai dari me­lakukan kegiatan sosial ke­­ma­syarakat sampai mem­ba­ngun ja­ringan dengan seluruh LSM, or­mas independen yang non partai, termasuk Gepenta yang sudah menyatukan tekad me­ngantarkan SBY menjai ca­pres untuk kedua kalinya.”

Diakui Parasian, Relawan SBY yang dibentuk Darmizal memiliki pro­gram jitu yang sejalan dengan program Demokrat yaitu bagai­ma­na me­menangkan pemilu le­gis­latif agar anggota DPR RI nanti diisi oleh 30 persen dari ka­der-kader De­mokrat. “Nah, di­sinilah ke­le­bihan Pak Darmizal yang diam-diam tanpa tepuk da­da, kerja ke­ras untuk merebut sua­ra rakyat,” tegasnya.

Parasian mengingatkan, tak mung­­­­kin SBY dapat menjadi ca­pres bila Demokrat tidak mampu meraih kur­si 25 persen di DPR. “Pim­pinan Partai Demokrat per­lu meninjau kembali ren­cana re­shu­ffle Pak Dar­mizal, kecuali mem­be­rikan jabatan yang lebih tinggi seperti ketua DPP Partai De­mok­rat bagi Pak Darmizal.”

Parasian megatakan, kalaupun ada informasi dan pembisik ke­pada Ketua Umum Partai De­mok­­rat, se­yogyanya hal itu di­pikirkan untuk peme­nang­­an pe­milu.

Di tahun 2004, lanjut Parasian, semua kader Demokrat tahu ba­gai­mana kerja keras Dar­mizal mem­bantu Demokrat dan SBY. “Sa­ya kira, Pak Dar­mizal adalah to­koh De­mokrat yang tidak ba­nyak pamrih. Mestinya, keringat dia menjadi contoh para pim­pin­an Partai ­Demokrat saat ini,” katanya.

Jika Darmizal tetap di­co­­pot, Parasian khawatir, pe­ngurus dan kader-ka­der Relawan SBY yang su­dah dibentuk dari Sa­bang sampai Merauke akan terusik. TIM/RCH

http://rakyatmerdeka.co.id/edisicetak, Senin, 02 Februari 2009, 00:27:15

Read Full Post »

HM Darmizal, Wakil Sekjen Partai Demokrat  Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat (PD), HM Darmizal dipecat dari jabatannya. Berita pemecatan itu diterima hanya lewat telepon.

Sampai kemarin, belum jelas alasan pemecatan tersebut. Na­mun, Darmizal mengaku dari informasi yang didapatkan, diri­nya dipecat karena mendirikan relawan SBY.

Pemecatan itu diputuskan da­lam rapat pleno Jumat (30/01) lalu. Meski kabar itu sudah ber­edar luas, Darmizal mengaku be­lum mendapatkan surat resmi pem­berhentiannya. Kendati be­gitu, kepastian pemecatannya ter­se­but dibenarkan Darmizal ka­rena ia mendapatkan informasi dari petinggi PD.

Apakah kabar pemecatan Anda sudah pasti?

Sejauh ini saya belum me­ne­rima keputusan resmi dari partai terkait kabar tersebut. Saya baru menda­patkan informasi dari teman-teman di partai dan wartawan.

Saya masih berkeyakinan, ti­dak ada sedikit pun partai ingin melakukan pergantian pejabat terasnya kecuali untuk mengisi posisi yang kosong. Menurut saya saat ini PD sedang dalam posisi yang solid. Tak hanya itu, kita semua sedang berjuang.

Dari informasi yang Anda dapatkan, kapan pemecatan itu dilakukan?

Konon kabarnya, keputusan itu diambil saat rapat pleno, Jumat (30/01) lalu. Saya sendiri tidak diundang dalam rapat itu.

Kenapa, bukankah Anda pengurus partai?

Menurut informasi sekretariat PD, semua pengurus harian, de­par­temen-departemen, diundang kecuali Pak Darmizal yang tidak diundang.

Alasannya?
Saya positif thinking aja. Mung­kin hanya kelalaian. Saya maafkan kesalahan itu.

Dari kejadian sebelumnya, setiap ada pemecatan, ‘target­nya’ se­ring tidak diundang…
Saya tidak tahu mengetahui cara itu.

Apa yang Anda ‘baca’ dari peristiwa tersebut?

Saya tidak mencium gelagat apa pun karena pemahaman saya, kalau ada pergantian ada me­kanis­­me yang harus ditaati. Apa­lagi ada ketetapan kongres.

Dalam kongres ditetapkan, kalau ada pergantian harus me­lalui mekanisme pemang­gilan, lalu jika dinilai melakukan ke­salahan harus dilakukan te­guran lebih dulu. Sampai saat ini saja, saya belum menerima panggilan.

Achmad Mubarok (pengurus DPP Demokrat) bilang pergan­tian merupakan hal biasa untuk memperbaiki kinerja…

Pernyataan itu hanya untuk menjaga partai agar tetap kon­du­sif. Kalau memang benar ada per­gantian dan bisa dilakukan setiap saat, ada sesuatu yang aneh di tubuh PD. Sebab, di partai itu ada aturan dan mekanismenya.

Anda belum tahu banyak soal pemecatan dan reshufle pe­ngurus PD?

Secara isu saya sudah men­de­ngar. Saya sudah tanya langsung ke Pak Achmad Mubarok, kenapa saya harus dinonakfikan atau diberhentikan.

Mubarok bilang, karena saya mendirikan relawan SBY. Saya kaget, kenapa diberhentikan karena mendirikan organisasi pendukung SBY. Kebetulan, saya bukan pendiri, saya hanya diajak untuk menjadi Ketua Relawan SBY Tahun 2004.

Justru, karena pengalaman dan kontribusi itu, saya dibawa ke PD. Ini membuat saya binggung. Alasan lainnya, ada pengurus relawan SBY yang membela sa­lah satu direksi BUMN.

Kalau itu terjadi pada saya, saya istigfar saja. Saya ini ter­aniaya. Saya pendukung utama SBY, eh malah mendapat punish­ment bukan reward.

Saya di relawan, bekerja tidak hanya untuk SBY namun juga untuk partai. Saya sampaikan ini ke pengurus relawan SBY untuk memenangkan SBY di Pilpres 2009, maka langkah awalnya memenangkan PD. Karena per­hitungan ini, saya melarang relawan SBY lintas partai, sebelum pemilu legislatif.

Bagaimana situasi PD saat ini…

Saya yakin PD partai solid. Karena itu, di berbagai survei, masyarakat memberikan keper­ca­yaan kepada PD. Namun kalau ada pemberhentian, pilihan masya­rakat bisa terpecah. Karena mas­yarakat berpikir Darmizal saja, yang berjuang untuk partai di­pecat, bagaimana jika hanya masyarakat yang memilih.

Apakah Anda akan menga­dukan masalah ini ke SBY?

Apalah arti seorang Darmizal. Saya memahami posisi saya bukan orang dekat. Saya ingin menjadi pejuang untuk SBY, dari keluarga besar PD. Kalau saya mengadu, saya tidak tahu apakah pengaduan saya akan diterima karena SBY bukanlah milik PD atau relawan SBY melainkan milik semua rakyat.

Kalau sedikit-sedikit mengadu, justru malah menganggu kinerja SBY. Saya tidak mau sedikit pun memberatkan beliau. Saya ber­awal dari ketiadaan, kalau mau diambil, silakan ambil.

Sejauh ini belum menerima surat pemberhentian?

Belum. Saya baru dikabari melalui telepon.

Anda menerima jika benar-benar dipecat?

Kalau diberhentikan sesuai mekanisme dan diberikan alasan yang kuat, saya bangga dengan keputusan itu.

Anda akan berhenti dari re­lawan SBY, jika Anda diber­hentikan?

Aslinya saya ini memang dari relawan, maka jiwanya tetap relawan. SRF

http://rakyatmerdeka.co.id/edisicetak, Senin, 02 Februari 2009, 01:35:42

Read Full Post »